Puisi Wijang Wharèk Al Ma’uti dan lainnya, di edisi bulan Juli 2008



Puisi Wijang Wharèk Al Mau’ti

laut bulan
di bawah purnama
laut bercahaya
memancar perak berkilatan
bebuih ombak berloncatan
berlarian
berebut dekap di pantai
penghabisan
angin mempertegas kelam
malam bagai sutera pualam
udara tergerai
gigil terburai
o, perahu siapa tiada bertanda
berlayar tanpa pelita?” tanyamu
lalu laut dan angin
juga kabut yang dingin
hanya menjawab dengan keheningan
o, di manakah tepian
tempat sauh harapan
ditauttambatkan dalam keabadian? 


Wijang Wharèk Al Ma’uti, lahir di Demak, 5 September 1964. Menyelesaikan studinya di Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Filsafat UNS, Solo (1992). Menggeluti dunia kemenulisan sejak paruh akhir dekade 1980-an. E-mail: wijangwharek@yahoo.co.id. atau litteratbjt@yahoo.com. CP.08156705057.



Winda M Giri

Gelisah
Selalu ada resah di hatiku bila mendengar kata-katamu
Kata yang tak pernah aku mengerti
Selalu ada kritikan darimu
Tapi aku tak pernah tahu salahku
Karena setiap aku bertanya padamu
Kau tak pernah mau menjawabnya
Bagaimana aku bisa mengertimu
Bila kau tak tunjukkan salahku
Apa karena kau terlalu dewasa
Hingga aku tak bisa membaca pikiranmu
Apa karena aku terlalu kecil bagimu
Hingga aku terlalu bodoh di matamu
Pemalang, 2008
 



Tragedi
Ketakutan itu menghantui kembali
Terbangun dari selimut tidurku oleh mimpi
Sebuah tragedi...
Tragedi menyayat hati muncul dalam lorong-lorong mimpiku ini
Tak pernah bisa dilupakan sampai saat ini
Yang membuat hidupku sudah tak berarti
Sebuah tragedi tak ada saksi
Hanya ranjang dan cermin yang membisu
Andaikan saja ranjang bisa bicara
Andaikan saja cermin itu,
dapat memutar kembali bayangan kelam
Pasti ada keadilan...
 

Kerinduan
Malam,
Malam yang dingin sedingin mutiara-mutiara es
Yang bertebaran di kutub
Hembusan angin yang menembus melalui pori-pori kulitku
Sampai terasa ke tulang rusukku
Malam yang tak seperti biasanya
Begitu dingin, dingin dan dingin
Sedingin hatiku yang rindu
Rindu kekasih sejati
Akan kuhangatkan dingin ini
Kuhangatkan dengan doa
Doa sepenuh jiwa menuju surga


Winda M Giri, lahir di Pemalang, 31 Juli 1989. Mahasiswi Jurusan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Belajar Menulis di Komunitas Bunga Pustaka. Alamat: Sekretariat Bunga Pustaka, Jl. Raya Dukuhwaluh Rt.07/01 Kembaran – Purwokerto 53182. HP: 085226945055.



Puisi Lanang Q.


kata
berbondongbondong kata memahat cerita
memahat nasib
bahkan takdir
kata mencipta ada
yang tiada tak berkata
aku yang lahir terlalu cepat
sebelum kukenal kata
walau kata mengantar pada cerita
cerita yang mencipta ada
sampai saat ini aku belum mengenal kata yang menjadi aku
dan aku tak merasa ada
hanya kata
bukan aku
kenangan cipta kata paling sempurna
menyihir manusia mencumbui hati
hati yang tak pernah dikenal sendiri
olehnya yang memiliki
tak akan habis kata menjelma ada
kata tak tutup usia
karena usia hanyalah kata yang menyerupai waktu

Lanang Q Grobogan, 1 Mei 1984, saat ini berdomisili di Semarang, di mana studi di fakultas Hukum Untag Semarang, aktif di komunitasku. Email: lanangq@yahoo.co.id

Ridha al Qadri

Kabar Burung
tak ingin kulihat lagi
suara yang memanggilku ke bawah
sebab, ingatan cuma berarti cinta
sebab, aku tak punya hak
atas apa saja
21 November 2007

Ridha al Qadri, tinggal di Boyolali, JL. Solo-Jogja Km.16.

Tags:

Share:

0 komentar