Ebook Pawon edisi 1 tahun I / 2007

 Ini merupakan edisi perdana pawon yang terbit tahun 2007. Tebalnya hanya 24 halaman. Namun sudah memuat banyak rubrik. Covernya sendiri masih sekedar mengambil pic begitu saja dari internet. Font logo hanya dipakai sekali saja.



semoga bermanfaat

Malam 3 Gerimis, perayaan buku 3 Penulis (di) Solo, 30 November 2012


malam 3 gerimis
perayaan buku 3 penulis (di) solo
Arif Saifudin Yudhistira, Nashita Zayn, Aji Ramadhan
Balai Soedjatmoko Solo
jumat 30 november 2012
pukul. 19.00

untuk umum dan gratis

 

catatan:
agar diskusi berlangsung seru dan gayeng, ada baiknya teman2 sudah membaca buku2 yang akan diperbincangkan lebih dahulu:

kumpulan puisi: hujan di tepian tubuh >> harga 30.000)
novel: i can fly >> harga 42.000 melalui toko buku gramedia dan toga mas
kumpulan puisi: sepatu kundang >> harga 29.000

karena seperti biasa; lebih baik datang dengan perut kosong daripada datang dengan otak kosong :)

Ranggawarsita; kumpulan esai puisi dan cerpen, pawon edisi 36 tahun V / 2012


SESUATU YANG KECIL           
UNTUK PUJANGGA BESAR
R. Ng. RANGGAWARSITA

15 Maret 1802 - 24 Desember 1873


Edisi sederhana tentang Ranggawarsita ini merupakan rangkaian program Pawon untuk menghadirkan dan menghadiri sebuah masa di mana sastra kerap digunakan untuk melihat situasi dan kondisi zaman manakala sebuah karya dilahirkan. 
Kami menyadari yang kami lakukan ini terlampau kecil, tetapi kami berikhtiar untuk melakukan penghormatan setinggi-tingginya untuk pujangga besar dari Surakarta, kota yang sama di mana Komunitas Sastra Pawon digagas dan diwujudkan, lalu berkembang hingga kami nyaris memasuki tahun ke enam.
Selaku penghayat, penikmat dan pelaku sastra, Pawon mengajak pembaca terus belajar bijaksana menyikapi zaman dan menyerap spirit kehidupan yang ugahari, dan belajar bagaimana merawat dan mengolah jiwa agar bergerak berkembang utuh, optimal, selaras dengan lingkungan yang lebih luas (masyarakat, kosmos, dan yang ilahi).  Di mana hal tersebut terkandung di dalam intisari permenungan, pemikiran dan perhatian Sang Pujangga, demi penghargaan terhadap hidup dan kehidupan yang lebih baik dan seimbang.
Tentu mempunyai kesulitan dan keasyikan tersendiri ketika kami berusaha untuk menghubungi beberapa penulis yang bersedia menjadi kontributor untuk mendukung gagasan kami. Kepada beliau-beliau, Pawon mengucapkan terimakasih tak terhingga. Terkhusus kepada Mbak Siti Muslifah yang telah mengorbankan banyak waktu untuk mengurus naskah-naskah ini, yang bersama-sama dengan Bandung Mawardi telah bersedia menjadi editor sehingga eksemplar ini berada di tangan pembaca.  
Semoga apa yang kami hadirkan ini merupa titik-titik air yang jatuh lalu mengalir bersatu dan kembali ke awan untuk menjadi hujan yang berguna bagi siklus kehidupan.
Selamat membaca dan merenungi pemikiran R. Ng Ranggawarsita, semoga bermanfaat.  (id)


ISI:
SESUATU YANG KECIL UNTUK PUJANGGA BESAR R.Ng. RANGGAWARSITA
R. Ng. RANGGAWARSITA  DAN PANDANGAN DUNIANYA  TENTANG MISTIK DAN KEBATINAN JAWA
    Siti Muslifah, SS,M.Hum.
KAJIAN STILISTIKA TEMBANG-TEMBANG MACAPAT KARYA RANGGAWARSITA
    Prasetyo Adi Wisnu Wibowo
POTRET SOSIAL KARYA RADEN NGABEHI RANGGAWARSITA
    Arih Numboro
RANGGAWARSITA DARI CORETAN DINDING
    Halim HD.
SANG PUJANGGA
    Puisi Lasinta Ari Nendra
CAKRA NAKALA
    Cerpen Ahmad Yasin
PUJANGGA RAKYAT
    Heri Priyatmoko
C. F. WINTER: ARUMING PUTRA AMBANGUN PRAJA’1
    Dewinta Hapsari
RANGGAWARSITA DAN NASIONALISME JAWA
    Kinanti Rahayu
NAKALNYA BAGUS BURHAM, NAKALNYA SEORANG ESAIS BRAMARTANI
    Maulana Kurnia Putra
RANGGAWARSITA DALAM IMPRESI INTELEKTUAL  WONG NDESA JAWA
    Ichwan Prasetyo
RANGGAWARSITA DAN DEELITISASI SASTRA JAWA
    J. Btara Kawi
GUGATAN DAN RANGGAWARSITA
    Bandung Mawardi
ANGGUR DAN MEGATRUH
    Puisi Puitri Hati Ningsih
MENGASAT
    Puisi Yudhi Herwibowo

Jualan: Kaos Ranggawarsita


Agenda untuk menerbitkan buletin pawon edisi Ranggawarsita, dimana tulisan2 tentang Ranggawarsita terkumpul, diawali dengan pembuatan dan penjualan kaos untuk menggalang dana. Kelak bila buletin ini terbit, direncanakan akan dibedah di Musium Radya Pustaka. Doakan semoga lancar.

Untuk pemesanan kaos paling lambat sampai akhir bulan november ini. Semua keuntungan akan digunakan untuk penerbitan buletin.

Thanks buat teman-teman yang sudah membelinya...

Bincang Cerpen, agenda rutin 2 mingguan yang membahas soal cerpen dan kepenulisan


Acara berlanjut dari buletin sastra Pawon: tentang cerpen dan kepenulisan lainnya.
Tempat di pelataran Wisma Seni, Taman Budaya Jawa Tengah, Solo
Setiap pukul 10.00 wib
Pembicara: Yudhi Herwibowo, Han Gagas, Indah Darmastuti, dll.

Jadwal terdekat tanggal,
3 november 2012
17 november 2012
1 desember 2012, dst,

Nonton Bareng: BAARIA, 15 September 2012


Titik awal acara nonton bareng di buletin sastra Pawon, semoga berlanjut...

silahkan datang: GRATIS dan BERSAHABAT... :)

Tentang Langit, kumpulan tulisan peserta workshop menulis untuk remaja


- CERPEN -
Serba Cepat! | Anna Nur Khasanah | 10
Tentang Langit | Bintang Ramadhan Redika P. | 15
Pelangi di Matamu | Devi Maya Puspita Sari | 26
Aku, Hidupku, dan Dirimu| Dinda Nur Azizah | 33
Anak Pesisir Pantai | Effendy Yusuf | 43
Iigh... Kenapa Selalu Aku? | Erlianawati Najibatul Muniroh | 45
Balada Cinta Si Kakek Tua| Fatimatul Zahrah Anhari | 50
Mimpi Buruk Panitia Pensi | Hanputro Widyono | 58
Singgasana Untuk Ayah Bunda| Intan Nur Khasanah | 64
Ngerujak Sampai Sakau | Nite Desi Karunia | 73
Memo Terakhir | Novita Kiki S. | 85
Semangat Cathrine | Setiawan Prayogi | 114
Aku Bukan Pecundang | Tri Nurhayati | 120
Pasar Pelangi | Uqik | 116

- PUISI -
Tragis | Adi Putra Purnama | 130
Tembakan | Arina Hidayati  | 131
Dia | Arina Hidayati | 132
Ini Rahasia!!! | Arina Hidayati | 133
Di antara Mereka | Bintang Ramadhan Redika P | 135
Berkawan Mimpi | Bintang Ramadhan Redika P | 136
Penjara Suci |  Dinda Nur Azizah | 137
Romantic This Time | Erlianawati Najibatul Muniroh | 138
Musisi Jalanan | Erlianawati Najibatul Muniroh | 139
BERTAHAN! | Fatimatul Zahrah Anhari | 140
……… | Fatimatul Zahrah Anhari | 141
Hujan Kala Senja | Gunawan Wibisono | 142
Dendang Klasik Untuk Ibu | Gunawan Wibisono | 143
Tawa dan Duka | Intan Nur Khasanah | 144
Kecerahan malam | Setiawan Prayogi | 145
Si Pencerita | Siti Rahmana | 146
Ketika Hidup Tak Berspasi | Siti Rahmana | 147
Perempuan Punya Rupa | Siti Rahmana | 148
Laju | Wurie Zazuk | 149
Kalbu Cinta | Wurie Zazuk | 150
Nafas Rentan | Wurie Zazuk | 151
Kelam |Wurie Zazuk | 152

- ESAI -
IQ, EQ, SQ: Dasar Kepemimpinan | Adi Putra Purnama | 153
Kata, Kekuatan Tiada Tara | Uqik | 157
Ruang Perempuan dan Eksistensinya |Anna Nur Khasanah | 161
Rintihan Ibu Pertiwi | Hadijah Rima | 165
Menengok Taman Sekartaji | Intan Nur Khasanah | 170

Tentang Langit: Langkah Lanjut Workshop Menulis untuk Remaja


Pada akhirnya, buku Tentang Langit, kumpulan tulisan peserta workshop menulis untuk remaja ini berada dalam genggaman. Ini merupakan kumpulan tulisan berupa cerpen, puisi dan esai dari peserta Workshop Menulis untuk Remaja, yang telah diadakan beberapa bulan sebelumnya. Merupakan program lanjutan dari acara panjang tersebut.
Awal tahun ini, Balai Soedjatmoko bekerja sama dengan Buletin Sastra Pawon memang mengadakan sebuah workshop menulis untuk remaja. Acara ini bahkan sudah dimulai sejak beberapa bulan sebelumnya. Tercatat sejak akhir tahun 2011 panitia sudah bergerak mencari peserta workshop dari berbagai sekolah, yang dibatasi dari SMU kelas satu hingga mahasiswa semester 2.
Acara workshop sendiri dimulai tanggal 28 Januari 2011, dengan materi cerpen yang diampu oleh Indah Darmastuti  yang membicarakan bagaimana mencari ide, dan Han Gagas yang mengulas tentang tokoh dan karakter.
Tanggal 11 Februari 2012, dua minggu berselang, kembali Han Gagas menambahkan materinya tentang setting dan plot. Kali ini dengan Lasinta Ari Nendra menambahkan tentang dan Yudhi Herwibowo memberi ulasan tentang mengatasi kebuntuan menulis.
Materi puisi dimulai pada tanggal 25 Februari 2012. Puitri Hati Ningsih mengawali dengan pengenalan puisi. Bandung Mawardi dan Fanny Chotimah melanjutkan materi dengan jalan-jalan puisi dan tari puisi.
Di tanggal 10 Maret 2012, acara esai dimulai oleh Yunanto Sutyastomo tentang pengenalan esai dan dilanjutkan oleh pembicara tamu, Budiawan. Hadir juga pada hari ini pembicara tamu lainnya Sosiawan Leak, yang mengulas puisi dan performance.
Minggu kelima, tanggal 25 Maret 2012, acara esai di mulai. Kali ini Fanny Chotimah memulai dengan pengenalan esai dan Bandung Mawardi memulai dengan esai lanjutan
Di minggu terakhir, 14 April 2012, pembicara tamu Sanie B. Kuncoro bercerita tentang pengantar  menulis novel. Dan acara kemudian ditutup oleh Yudhi Herwibowo yang mengulas seluk beluk penerbitan naskah.

*****

Acara workshop kali itu diikuti dari berbagai sekolah dan kampus, seperti: SMAN 2 Surakarta, SMA Pangudi Luhur Santo Yosef, SMA Batik 2 Surakarta, SMAN 4 Surakarta,  SMKN 7 Surakarta, SMA Negeri 1 Kartasura , Madrasah Aliyah Al Muayad, Amikom Cipta Darma Surakarta, Psikologi UNS,  Pendidikan Bahasa Inggris UNS,  Ilmu dan Teknologi Pangan UNS,  Pendidikan Matematika UMS, Ilmu Sejarah UNS, Fisip UNS,  Teknik Mesin UNS,  dan Sastra UNS.
Walau dalam proses berjalannya workshop, beberapa peserta memilih mundur di awal atau pun di tengah jalan, acara tetap berlangsung antusias. Pertemuan keempat, merupakan pertemuan dengan peserta paling sedikit. Faktor  penyebab dominan adalah karena pada minggu-minggu tersebut para siswa tengah menjalani mid semester. Tapi di ending acara workshop ini peserta kembali berkumpul di pertemua terakhir. Maka itulah waktu launching buku Tentang Langit ini kemudian bisa digagas.
Kini kami tinggal berharap beberapa dari adik-adik peserta workshop ini bisa bertahan di rimba penulisan yang berat dan menantang, namun tetap selalu menyenangkan untuk dilalui.

****
Pawon

Acara Pawon: Menyusuri Jalan Puitik Slamet Riyadi Sabrawi


Maaf, poster acara ini lupa dirilis di blog, karena sudah terlanjur dirilis di fb pawon.

Review AKU & BUKU oleh Luckty Giyan Sukarno

Buku adalah jendela dunia. Pepatah lama itu bagi sebagian orang pasti terdengar klise. Tapi bagi saya, pepatah itu abadi. Ternyata saya bukan satu-satunya yang beranggapan seperti itu. Di jaman digitalisasi seperti sekarang ini, masih banyak orang yang mencintai buku fisik. Buku yang bisa dipeluk, dibawa kemana saja, dengan aroma yang khas dan bisa dibawa tidur.

Segala tetek bengek yang berurusan dengan tampilan agaknya akan menjadi pertimbangan yang tidak begitu penting dalam menentukan sebuah buku yang hendak disantap dan dinikmati. (hlm. 133)

Tidak hanya sekali dua kali saya ditegur karena penampilan saya yang apa adanya. Saya bisa tahan beberapa bulan tidak membeli baju baru, tapi sebulan saja tidak membeli buku, sepertinya hidup ini ada yang kurang. Seperti sayur tanpa garam, hambar rasanya.

Sejak jaman sekolah, saya habiskan sebagian besar uang jajan untuk membeli majalah. Beranjak kuliah, kebiasaan itu makin menjadi, apalagi saya kuliah Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan. Sangat dipastikan bersentuhan erat dengan DUNIA INFORMASI dan PERPUSTAKAAN. Dan juga BUKU.

Makanya tidak heran jika saya seringkali dianggap aneh karena berbeda ‘selera’ dengan teman-teman kebanyakan. Herannya, baik jaman sekolah maupun kuliah, teman-teman yang suka geleng-geleng melihat kelakuan saya yang suka kalap membeli buku, mereka juga senang meminjam buku yang saya punya. Kebalikannya, mana mungkin saya pinjam baju, tas atau sepatu mereka yang selalu mengikuti tren fashion.. :D

Ternyata, saya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan orang-orang yang bercerita dalam buku ini yang amat sangat mencintai buku melebihi segalanya, bahkan istrinya, hehe..

Berikut beberapa penggalan isinya yang merepresentasikan penulisnya yang dekat dengan buku:
  1. Kadang ada sebuah buku yang saat kita baca, membuat kita terlempar pada kenang-kenangan jauh sebelumnya. Yudhi Herwibowo
  2. Buku dan aku adalah teman seperjalanan dalam mengarungi waktu, dia begitu sabar membimbingku dan selalu setia berada di sampingku. Asni Furaida
  3. Saya ingin buku itu tidak memiliki halaman terakhir, seolah menjadi sebuah jalan yang tak henti saya telusuri. Sannie B. Kuncoro
  4. Rupa-rupanya sejak aku kecil ayah telah menyadari bahwa aku mewarisi bakat borosnya dalam belanja buku. Rahmah Purwahida
  5. Buku bukan sekedar penulis itu sendiri secara konsepsi wujudnya. Buku bukanlah covernya semata. Buku juga bukan wujud lain penulisnya. Buku adalah pikat aksara yang merupakan pondasi dasar dari sebuah sistem informasi besar dari alam semesta beserta seluruh isinya. Raga sebuah buku adalah lautan tenang nan biru yang siap untuk diselami demi tercapainya puncak-puncak kenikmatan yang diimpikan. Uun Nurcahyanti
  6. Kita dibaca bahasa, atau kita membaca bahasa. Afrizal Malna

Saya jadi ingat sebuah buku dengan judul The Man Who Loved Books Too Much-nya Allison Hoover Bartlett yang menceritakan John Charles Gilkey, si pencuri buku yang tak pernah bertobat. Meraih kekaguman orang karena koleksi bukunya tampaknya menjadi inti dari hasrat Gilkey. Yang menggerakkannya bukan hanya rasa cinta terhadap buku, melainkan juga dampak memiliki buku itu terhadap dirinya. Ada reviewnya disini:
http://luckty.wordpress.com/2010/06/25/review-the-man-who-loved-books-too-much-kisah-nyata-tentang-seorang-pencuri-detektif-dan-obsesi-pada-kesusateraan/

Saya juga ingat penuturan Andy F. Noya dalam buku Andy’s Corner: Kumpulan Curahan Hati Andy F. Noya tentang alasan mengapa setiap penonton dalam acara Kick Andy selalu diberikan buku. Ada reviewnya disini:
http://luckty.wordpress.com/2008/09/24/andy%E2%80%99s-corner-kumpulan-curahan-hati-andy-f-noya/

Amat sangat beruntung mendapatkan buku ini dari Mbak Truly yang juga menulis disini. Terlebih lagi buku ini hanya diterbitkan secara terbatas dalam rangka Ulang Tahun PAWON yang kelima. Yup, saya beruntung bisa berkenalan dengan Mbak Truly dan Mas Yudhi walaupun baru sebatas dunia maya. Mudah-mudahan suatu saat bisa bertemu didunia nyata.

Yang menorehkan tintanya dalam buku ini:
Joko Pinurbo I Endy Saputro I Truly Rudiono I Halim HD I Ichwan Prasetyo I Gunawan Tri Atmodjo I Andri Saptono I Arif Saifudin Yudistira I Saiful Achyar I Beni Setia I Agus Budi Wahyudi I Munawir Aziz I Bandung Mawardi I Afrizal Malna I Puitri Hati Ningsih I Pandan Arum I Fany Chotimah I Indah Darmastuti I Li Na I Syam Sdp Terrajana I Sartika Dian Nuraini I Akhmad Ramdhon I Uun Nurcahyanti I Priyadi I Rahmah Purwahida I Budiawan Dwi Santoso I Muhammad Milkhan I Nikotopia I Yunanto Sutyastomo I Tulus Wijanarko I Sanie B. Kuncoro I Geger Riyanto I Suyud Nugrahawati I Asni Furaida I Han Gagas I Yudhi Herwibowo

Nah, buat #SekteSinobis, simak baik-baik penggalan sajak yang ditulis Gunawan Tri Atmodjo:
Aku tak takut dihakimi
Aku tak takut dicerca
Aku hanya takut mati
Sebelum sebuah buku rampung kubaca

--> merasa berdosa gak menimbun banyak buku?!? \(˘˘\) #MenamparDiriSendiri 

Keterangan Buku:
Judul                : Aku & Buku
Editor               : Bandung Mawardi
Model              : Michelle
Foto                 : Dewi Kuhnie
Cover & layout: Yudhi Herwibowo
Penerbit            : Pawon
Terbit               : Februari 2012
Tebal                : 196 hlm.

Pramoedya A. Toer: Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, maka ia ibarat anjing yang bodoh.

Sindhunata: Membaca buku adalah proses kreatif dan aktif, pembaca ditantang apa yang sebenarnya tak pernah selesai dalam buku yang dibaca.

San Min Chu I: Buku tidak dikenal di dunia hewan. Oleh sebab itu manusia yang tak mau mengurusi buku, mengenal buku, bahkan tidak mau membaca buku tak jauh beda dengan manusia yang mengambil inisiatif menjadikan dirinya sebagai hewan.

*******************************************************************************************
PS:
Teman-teman, khususnya yang tergabung dalam BBI, berminat juga gak buat tulisan tentang cerita pengalaman yang bersentuhan dengan buku? Tapi kali ini dengan sudut pandang yang berbeda. Gimana kalo Aku & Blog Buku, setujukah? Jadi, tulisannya berisi pengalaman kita saat memiliki blog buku, manfaatnya, dan segala tetek bengek yang berkaitan dengan Blog Buku. Yuk, kita diskusikan bersama-sama. Soal penerbit, kita bisa menggandeng @NulisBuku (~ˆˆ)~ ~(ˆˆ~)

Wednesday 22 February 2012

Aku & Buku, edisi 5 tahun keajaiban Pawon


Para Kontributor
Membuku | Endy Saputro
Aku dan Buku-buku | Truly Rudiono
Dari Socrates sampai Soekarno: Jendela yang Selalu Menggoda | Halim HD
Sekelumit Buku dan Saya, Saya dan Buku | Ichwan Prasetyo
Tuah Kelenjar Bekisar Jantan | Gunawan Tri Atmodjo
Oase yang Tak Pernah Kering | Andri Saptono
Buku Pramoedya, Mengapa Aku Menulis? | Arif Saifudin Yudistira
Buku yang Menggugahku | Saiful Achyar
Dunia yang Belum Dikabarkan | Beni Setia
Kapan Aku Membacanya? | Agus Budi Wahyudi
Menziarahi Buku, Mencerap Ilmu | Munawir Aziz
Buku Merah dan Nafsu Buku | Bandung Mawardi
Rumah Buku dan Rumah Kebebasan | Afrizal Malna
Buku Imam Ghazali dan Rabi’ah yang Masih Terus Memanggil Saya | Puitri Hati Ningsih
Amru Khalid Bangkitkan Aku Berdiri | Pandan Arum
Antara Cinta dan Cerita | Fanny Chotimah
Pertanyaan dan Penasaran | Indah Darmastuti
Aku dan Buku: Kalau Jodoh, Takkan Kemana | Li Na
Riwayat Buku dan Hal-hal Pertama dalam Hidup Saya | Syam Sdp Terrajana
Sepucuk Doa di Sampul Buku | Sartika Dian Nuraini
Membaca dan Membukukan Kota | Akhmad Ramdhon
Aku dan Buku | Uun Nurcahyanti
Samadi dalam Kelana Kata | Priyadi
Aku Merindu Buku | Rahmah Purwahida
Asyik-Masyuk Bersama Buku | Budiawan Dwi Santoso
Buku, Telinga, Mata | Muhammad Milkhan
Hadiah dari Semesta | Nikotopia
Mengingat Ragawidya | Yunanto Sutyastomo
Berjalan Bersama Karl May | Tulus Wijanarko
Jembatan dan Pengikat | Sanie B. Kuncoro
Buku dan Kegilaan | Geger Riyanto
Aku dan Buku: Takdir Tak Terelakkan | Asni Furaida
Bocah Kecil di Antara Pearl dan Willow | Yudhi Herwibowo
Nasib Karya | Han Gagas

Aku & Buku, review Truly Rudiono


Eudannnnnnnn!
Kalimat itu spontan keluar saat saya menilik isi buntelan yang tergeletak dengan manis di meja.
Betapa tidak, entah apa yang ada di kepala seorang Yudhi Herwibowo saat meminta saya membuat semacam curhatan seputar buku. Dasar pemalas, saya edit saja jawaban untuk pertanyaan yang sejenis dari sis Uci beberapa waktu yang lalu. Selesai mengedit, tulisan saya kirim tanpa beban. Dalam artinya diterima syukur jika tidak anggap sekedar penggembira. Yang penting "perintah" sudah dijalankan.Bisa dibayangkan betapa kagetnya saat buku ini mendarat.
Kover yang menggunakan seorang gadis kecil berbaju batik membuat saya terseyum. Batik identik dengan Jawa, dalam hal ini Solo tempat dimana Pawon berkiprah. Apakah ini menandakan Pawon identik dengan Solo? Semoga kelak menjadi seperti itu. Anak kecil selalu merupakan perlambang bagi harapan. Di atas pundak anak manis ini terletak harapan semoga kelak Pawon bisa terus berkiprah bahkan menjadi besar.Semoga mereka, generasi mendatang bisa terus menjalankan tradisi mencintai buku dan membaca.Itu yang saya tangkap dari kover buku ini, entah betul atau tidak sepertinya saya harus meminta konfermasi ke Mas Yudhi dulu.

Membuka daftar isi, saya langsung terpana heran LAGI. Aduh Mas Yudhi ini....., banyak nama besar disana kok bisa-bisanya menyelipkan saya diantara mereka. Wah curhatan saya bak tulisan anak SD disandingkan dengan makalah seorang mahasiswa. Ada lebih dari 30 orang yang menjadi kontributor bagi karya ciamik ini. Mulai dari Mbak Sanie B Kuncoro, Bandung Mawardi, Indah Darmastuti hingga Mas Yudhi sendiri.
Dari judul-judul yang ada sudah terbayang pastilah isinya terkait dengan dunia membaca, buku tepatnya. Buku ini memang buku yang berisi tulisan seputar buku dan hubungannya dengan setiap individu yang menulis kisah. Penulisnya memiliki latar belakang yang beragam. Ada yang memang menulis, pembaca aktif, peneliti, sastrawan bahkan wartawan. Paham khan kenapa saya masih tak habis pikir kenapa saya yang diberi "perintah" Semoga tugas saya tidak terlalu mengecewakan.

Jembatan dan Pengikat dari Mbak Sannie berkisah mengenai masa kecil yang ditemani dengan kisah-kisah dari Alkitab. Ditambah dengan koleksi novel berbahasa Mandarin dan kisah Kho Ping Hoo. Sang ayah sering mengisahkan ulang kisah yang ada dalam buku sehingga Sannie kecil tak perlu membacanya lagi. Ada beberapa kalimat yang sangat saya suka, antara lain " Saya ingin buku itu tidak memiliki halaman terakhir, seolah menjadi sebuah jalan yang tak henti saya telusuri" Setuju mbak..., buku yang menarik membuat kita tak ingin sampai ke halaman terakhir
Mbak Sannie juga pernah berbagi kisah bagaimana proses kreativitas beliau menulis saat kecil. Wah kita punya jurus yang sama mbak. Sayang anak zaman sekarang sudah tidak mendapat tugas mengarang lagi. Andai saja ada pastilah mampu memicu kreativitas mereka.
Membaca Pertanyaan dan Penasaran dari seorang Indah Darmastuti membuat saya tersenyum sendiri. Buku-buku Lima Sekawan, Sapta Siaga masih tersimpan rapi di dalam lemari buku saya. Bahkan saat melihat edisi terbaru, tergoda juga untuk membeli satu set koleksi lengkap sekedar mengenang masa lalu. Sekarang saya tak perlu bekerja keras demi nilai 8 agar bisa mendapat sebuah buku seperti masa lalu.

Tapi sebuah kalimat berbunyi, "...... saya akan bersepeda dari Pajang...." membuat saya terseyum. Maklum saya besar di Jakarta, tapi beberapa daerah di sekitar Solo seakan akrab di telinga. Terutama sekali karena makan para leluhur yang sering kami kunjungi ada disana. Salah satunya Pajang. Salah satu lagi alasan untuk sering ke Solo.
Sepucuk Doa di Sampul Buku dari Sartika Dian Nuraini membuatku memandangi "sahabatku" buku-buku. Aku bisa merasakan bagaimana kepedihannya saat harus meninggalkan begitu banyak koleksi buku di Ghetto. Itu juga yang membuatku lebih mementingkan membawa koleksi buku-buku alih-alih barang-barang berharga saat permainan rumah-rumahan selesai. Bahkan aku sekana tak perduli bagaimana nasib rumah yang dibeli dan renovasi atas biaya bersama. Entah firasat atau apa, tapi saat membawa barang-barangku dulu, seakan ada yang menghalangiku untuk membawa buku-buku dari masa kecilku. Bayangkan jika mereka terbawa lalu tercecer seperti buku-buku lainnya.

Ruman Buku dan Rumah Kebebasan dari Afrizal Maina sesaat membuat saya merenung. Tiada maksud ingin bertingkah sombong apa lagi tidak sopan tapi mau bagaimana lagi jika sebuah perkenalan sudah dimulai dengan pandangan aneh seputar hobi membaca. Bagaimana bisa mengubah skala prioritas jika bagi saya lebih menyenangkan jika berburu buku-buku di pameran buku dari pada acara obralan tengah malam di pusat perbelanjaan.
Kisah ini juga membuktikan, tidak semua pembaca buku lahir di lingkungan yang juga mencintai buku. Jagoan neonku contohnya. Ia sama sekali tak tertarik membaca. Memang kami bisa rukun karena buku, tapi itu juga karena yang dibaca adalah komik. Dan sepertinya seiring bertambahnya usia, membaca menjadi urutan paling bawah dari skala prioritasnya
Kalimat pembuka, " Buku sebuah perahu yang membawa saya ke tengah laut. Dan di tengah laut, ia harus dilupakan" sepertinya menarik jika dijadikan status di tempat saya bekerje. Sekalian minta izin yah ^_^

Sang dalang, Mas Yudhi menutup buku ini dengan kisah mengenai seorang penulis yang sangat saya kagumi, Pearl S. Buck. Senang mengetahui kami punya pendapat yang sama. Kisah Pearl of China memang sungguh menawan. Kekagumannya akan buku itu ditulis dalam Bocah Kecil di Antara Pearl dan Willow.
Sejarah memang bukan hal yang saya sukai, begitu juga dengan buku sejarah. Tapi Mas Yudhi mampu membuat saya terpesona dengan kisah sejarahnya. Anchee Min membuat seorang Yudhi mendapat pencerahan baru mengenai bagaimana menulis sebuah kisah sejarah. Semoga ini menandakan akan segera beredar kisah besutan seorang Yudhi.
Mau tak mau saya setuju dengan ucapan Mas Yudhi. Dalam buku ini banyak yang membagi kisah seputar kehidupan mereka yang bersinggungan dengan buku. Beberapa lebih seperti curhat alih-alih karya sastra. Tapi apapun itu, semua disatukan dalam sebuah tujuan mulia Ulang Tahun Pawon.
Selamat Ulang Tahun Pawon
Semoga kian berkibar
Ehhh apa?
Kisahku....?
Baca saja di sana yah ^_^