Pada hari Kamis (14/2), Komunitas Sastra Pawon mengadakan perayaan ulang
tahun yang bertajuk “6 Tahun Keajaiban Pawon” di kantor Fanny Chotimah,
Gang Tirtosari I No 1 Puwonegaran, Solo.
Perayaan yang dilakukan tiap setahun sekali itu mengundang para penikmat sastra dari berbagai daerah.
Acara
dibuka oleh Fanny Chotimah pada pukul 19.50 WIB. Guyuran gerimis yang
melanda kota Solo sejak pukul 17.05 WIB tak menyurutkan minat para tamu
undangan untuk mengikuti jalannya acara.
Tamu undangan nampak
antusias mengikuti perayaan sederhana untuk menyambut usia yang ke-6
bagi komunitas sastra yang telah memberikan andil cukup besar bagi
kemajuan sastra di kota Solo pada khususnya.
“Kata keajaiban
membuat kami kembali mengingat bahwa kami memulai komunitas ini dari
nol,” ujar Yudhi Herwibowo selaku Koordinator Redaksi.
“Kami
memulai dari yang semula tidak ada menjadi ada,” lanjut penulis berwajah
oriental yang kini telah menerbitkan 28 buku fiksi dan non fiksi,
seperti novel Miracle Journey, Untung Surapati, dan Pandaya Sriwijaya.
Ia menceritakan bagaimana perjalanan Komunitas Pawon yang selama ini tetap hidup tanpa adanya donatur tetap.
Betapa
selama ini Pawon terus berusaha untuk berkontribusi bagi perkembangan
sastra meskipun tanpa adanya dukungan dana baik pemerintah kota Solo
maupun pemerintah pusat.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat yang dikirim oleh para pembaca dan pengamat Pawon.
Surat-surat tersebut berasal dari teman-teman yang mewakili individu maupun komunitas menulis dari berbagai daerah.
Surat
dibacakan oleh awak redaksi yang dimulai dari Yunanto Sutyastomo,
Lasinta Ari Nendra Wibawa, Han Gagas, Indah Darmastuti, Yudhi Herwibowo,
Bandung Mawardi, dan Fanny Chotimah.
Surat-surat tersebut antara
lain berasal dari Komunitas Lacikata (Semarang), Komunitas Relawan Anak
Bangsa (Solo), Ricardo Marbun (Surabaya), Pena Deezna (Bali), dan Li Na
(Yogyakarta). Surat-surat tersebut kebanyakan berisi ucapan selamat,
pujian, hingga kritikan yang bersifat membangun.
Usai pembacaan surat, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang kemudian dibagikan kepada para tamu undangan.
Sembari menikmati tumpeng, pembaca dihibur oleh pembacaan puisi dari Puitri Hati Ningsih.
Acara
berikutnya yaitu launching Buletin Sastra Pawon edisi 37. Buletin
bergambar cover tanda koma tersebut dibagikan secara gratis kepada semua
tamu undangan yang hadir.
Menjelang pengujung acara, beberapa tamu undangan diminta berkisah tentang pengalamannya selama berinteraksi dengan Pawon.
Para tamu yang berkisah di antaranya adalah Afrizal Malna, M Fauzi Sukri, Eko HM Abiyasa, dan Sartika Dian Nuraini.
Acara
yang dihadiri sekitar 30-an peserta dari kalangan penulis, budayawan,
sastrawan, dan mahasiswa tersebut ditutup pada pukul 21.45 WIB.
Lasinta Ari Nendra Wibawa, penulis lepas dan penikmat sastra. Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
http://palembang.tribunnews.com/2013/02/16/komunitas-pawon-rayakan-6-tahun-keajaiban
No comments:
Post a Comment