Fakta-fakta tentang Enid Blyton, oleh Yessita Dewi
1. Lahir di Sebuah Flat Kecil dan Sakit Parah
Di Lordship Lane, Dulwich
Timur, London Selatan, ada sebuah flat kecil di atas sebuah toko. Di tempat
itulah, Enid Blyton dilahirkan pada 11 Agustus 1897. Saat usianya belum genap
setahun, penulis serial Lima Sekawan itu sakit parah, bahkan nyaris meninggal
dunia. Namun, setelah mendapat perawatan yang baik, ia kembali sehat.
2. Membuat Majalah di Sekolah
Enid Blyton mulai masuk
sekolah formal saat usianya 10 tahun. Di sekolah ia jadi murid yang populer.
Bersama kedua temannya, Mirabel Davies dan Mary Attenborough, ia membuat
majalah Dab. Mirabel bertugas menulis puisi, Enid Blytonmenulis cerita pendek,
dan Mary yang membuat ilustrasinya.
3. Penggemar Alice in Wonderland
Enid Blyton suka membaca
buku sejak ia masih kecil. Ia sangat menggemari Alice in Wonderland karya Lewis
Caroll, Little Women karya Loisa May Alcott, dan The Princess and the Goblin
karya George Macdonald, dan The Coral Island karya R.N. Ballantyne.
4. Mulai Mengirim Cerita ke Majalah dan
Menang Lomba
Saat orang tuanya bercerai,
Enid Blyton diliputi kesedihan. Ia dan kedua adiknya dibawa ke Elm Road 14 di
Beckenham. Ketika itulah, ia mulai menulis puisi dan cerita-cerita, lalu
mengirimkannya ke majalah. Pada usia 14 tahun, ia berhasil memenangkan lomba
menulis puisi anak. Arthur Mee, seorang penulis, memuji karyanya dan
mendorongnya untuk terus menulis.
5. Kesempatan Melanjutkan Sekolah ke Sekolah
Musik Guildhal dan Pilihan Hidupnya
Ayahnya sangat memimpikan
Enid Blyton untuk melanjutkan sekolah ke Sekolah Musik Guildhal. Kesempatan itu
pun datang. Namun, Enid Blyton menampik kesempatan itu. Ia merasa menulis
adalah jalan hidupnya.
Saat Enid Blyton masih
bingung untuk melanjutkan ke sekolah mana, ia disarankan untuk berlibur ke
tanah pertanian keluarga Hunt di Suffolk. Di sanalah, ia bertemu dengan Ida
Hunt yang mengajaknya untuk mengajar anak-anak. Atas saran Ida pulalah, ia
melanjutkan pendidikannya ke sekolah guru taman kanak-kanak di Sekolah Menengah
Ipswich.
6. Menjadi Guru TK dan Mulai Menulis Dongeng
Selama sekolah di sekolah
menengah, ia hanya menulis puisi, bahkan majalahNash’s Magazine memuat puisinya
“Have You” tahun 1917. Setamat dari sekolah itu tahun 1918, Enid Blyton menjadi
guru TK. Setiap kali mengajar, ia selalu menceritakan sebuah dongeng yang
dikarangnya sendiri. Rupanya, murid-muridnya menyukai dongeng-dongeng yang ia
sampaikan di depan kelas. Melihat reaksi murid-muridnya itu, Enid Blyton
memberanikan diri mengirimkan dongeng-dongengnya ke majalah Teacher’s World.
Redaksi menyambut baik karyanya itu, bahkan redaksi memintanya menjadi penulis
tetap dan membuatkan kolom “From My Window” untuknya.
7. Jatuh Cinta dengan Suami Orang
Tahun 1922, kumpulan
puisinya Child Whisper diterbitkan, karier menulis Enid Blytonmakin berkembang.
Beberapa bukunya diterbitkan oleh J. Saville & Newnes. Di penerbit itu, ia
bertemu dengan Mayor Hugh Alexander Pollock, veteran perang yang jadi editor di
sana. Ia jatuh cinta dengan Hugh Alexander meski editor itu sudah beristri.
Ketika pernihakan Hugh Alexander berantakan, mereka menikah pada 28 Agustus
1924. Tujuh tahun kemudian Gillian, anak yang diidam-idamkannya lahir.
8. Obebsinya Menerbitkan Novel Dewasa
Enid Blyton menyimpan obsesi
untuk menerbitkan novel dewasa. Ia mulai menulis novel The Caravan Goes On
dengan kecepatan 3000 kata per hari. Novel itu selesai ditulis 25 Januari 1931.
Ketika ia mengirimkannya ke penerbit, novel itu ditolak. Ia kembali menulis
cerita anak. Namun, ia tidak menyerah. Ia kembali menulis novel dewasa berjudul
The Summer Storm. Sayangnya, lagi-lagi karyanya ditolek penerbit.
9. Kelahiran Anak Kedua di Tengah Kehancuran
Rumah Tangga
Kesuksesan Enid Blyton
membuat suaminya minder. Akibatnya, suaminya suka mabuk-mabukan. Di tengah
kondisi rumah tangga seperti itulah, Imogen, anak keduanya lahir. Namun,
kelahiran anak keduanya tidak mengubah apa-apa. Tahun 1942, ia bercerai dengan
suaminya. Kedua anaknya ikut ayahnya, tapi ia masih bisa mengunjungi mereka.
Setahun kemudian, Enid Blyton menikah dengan seorang dokter bedah. Enam hari setelah
pernikahannya, mantan suaminya menikah dengan seorang novelis.
10. Mulai Menulis The Famous Five dan Novel
Lainnya
Setelah perceraiannya, Enid
Blyton mulai menulis serial The Famous Five yang di Indonesia diterjemahkan
jadi Lima Sekawan. Novel itu tentang persahabatan 3 saudara kandung; Julian,
Dick, dan Ann dengan sepupu mereka Georgina yang tomboy dan seekor anjingnya
yang bernama Timmy. Banyak yang menganggap, Goeorgina yang suka berpenampilan
laki-laki itu menyerupai sosok Enid Blyton.
Setelah serial The Famous
Five, novel-novel Enid Blyton yang lain diterbitkan, seperti Secret Seven, The
Adventurer Series, The Mysteri Series, The Barney Mystery Book. Ia juga pakai
nama pena Mary Pollock saat menulis Three Boys and a Circus dan Children of
Kidillin.
Demikian tulisan saya untuk
Buletin Sastra Pawon. Betapa haus akan cerita anak yang menginspirasi saat ini.
Setidaknya ini menurut generasi yang pernah menjadi anak-anak, dan melihat
dunia anak di abad 21 kini.
·
Dari berbagai sumber
0 komentar