Ini merupakan edisi perdana pawon yang terbit tahun 2007. Tebalnya hanya 24 halaman. Namun sudah memuat banyak rubrik. Covernya sendiri masih sekedar mengambil pic begitu saja dari internet. Font logo hanya dipakai sekali saja.
semoga bermanfaat
malam 3 gerimis
perayaan buku 3 penulis (di) solo
Arif Saifudin Yudhistira, Nashita Zayn, Aji Ramadhan
Balai Soedjatmoko Solo
jumat 30 november 2012
pukul. 19.00
untuk umum dan gratis
catatan:
agar diskusi berlangsung seru dan gayeng, ada baiknya teman2 sudah membaca buku2 yang akan diperbincangkan lebih dahulu:
kumpulan puisi: hujan di tepian tubuh >> harga 30.000)
novel: i can fly >> harga 42.000 melalui toko buku gramedia dan toga mas
kumpulan puisi: sepatu kundang >> harga 29.000
karena seperti biasa; lebih baik datang dengan perut kosong daripada datang dengan otak kosong :)
SESUATU YANG KECIL
UNTUK PUJANGGA BESAR
R. Ng. RANGGAWARSITA
15 Maret 1802 - 24 Desember 1873
Edisi sederhana tentang Ranggawarsita ini merupakan rangkaian program Pawon untuk menghadirkan dan menghadiri sebuah masa di mana sastra kerap digunakan untuk melihat situasi dan kondisi zaman manakala sebuah karya dilahirkan.
Kami menyadari yang kami lakukan ini terlampau kecil, tetapi kami berikhtiar untuk melakukan penghormatan setinggi-tingginya untuk pujangga besar dari Surakarta, kota yang sama di mana Komunitas Sastra Pawon digagas dan diwujudkan, lalu berkembang hingga kami nyaris memasuki tahun ke enam.
Selaku penghayat, penikmat dan pelaku sastra, Pawon mengajak pembaca terus belajar bijaksana menyikapi zaman dan menyerap spirit kehidupan yang ugahari, dan belajar bagaimana merawat dan mengolah jiwa agar bergerak berkembang utuh, optimal, selaras dengan lingkungan yang lebih luas (masyarakat, kosmos, dan yang ilahi). Di mana hal tersebut terkandung di dalam intisari permenungan, pemikiran dan perhatian Sang Pujangga, demi penghargaan terhadap hidup dan kehidupan yang lebih baik dan seimbang.
Tentu mempunyai kesulitan dan keasyikan tersendiri ketika kami berusaha untuk menghubungi beberapa penulis yang bersedia menjadi kontributor untuk mendukung gagasan kami. Kepada beliau-beliau, Pawon mengucapkan terimakasih tak terhingga. Terkhusus kepada Mbak Siti Muslifah yang telah mengorbankan banyak waktu untuk mengurus naskah-naskah ini, yang bersama-sama dengan Bandung Mawardi telah bersedia menjadi editor sehingga eksemplar ini berada di tangan pembaca.
Semoga apa yang kami hadirkan ini merupa titik-titik air yang jatuh lalu mengalir bersatu dan kembali ke awan untuk menjadi hujan yang berguna bagi siklus kehidupan.
Selamat membaca dan merenungi pemikiran R. Ng Ranggawarsita, semoga bermanfaat. (id)
ISI:
SESUATU YANG KECIL UNTUK PUJANGGA BESAR R.Ng. RANGGAWARSITA
R. Ng. RANGGAWARSITA DAN PANDANGAN DUNIANYA TENTANG MISTIK DAN KEBATINAN JAWA
Siti Muslifah, SS,M.Hum.
KAJIAN STILISTIKA TEMBANG-TEMBANG MACAPAT KARYA RANGGAWARSITA
Prasetyo Adi Wisnu Wibowo
POTRET SOSIAL KARYA RADEN NGABEHI RANGGAWARSITA
Arih Numboro
RANGGAWARSITA DARI CORETAN DINDING
Halim HD.
SANG PUJANGGA
Puisi Lasinta Ari Nendra
CAKRA NAKALA
Cerpen Ahmad Yasin
PUJANGGA RAKYAT
Heri Priyatmoko
C. F. WINTER: ARUMING PUTRA AMBANGUN PRAJA’1
Dewinta Hapsari
RANGGAWARSITA DAN NASIONALISME JAWA
Kinanti Rahayu
NAKALNYA BAGUS BURHAM, NAKALNYA SEORANG ESAIS BRAMARTANI
Maulana Kurnia Putra
RANGGAWARSITA DALAM IMPRESI INTELEKTUAL WONG NDESA JAWA
Ichwan Prasetyo
RANGGAWARSITA DAN DEELITISASI SASTRA JAWA
J. Btara Kawi
GUGATAN DAN RANGGAWARSITA
Bandung Mawardi
ANGGUR DAN MEGATRUH
Puisi Puitri Hati Ningsih
MENGASAT
Puisi Yudhi Herwibowo
Agenda untuk menerbitkan buletin pawon edisi Ranggawarsita, dimana tulisan2 tentang Ranggawarsita terkumpul, diawali dengan pembuatan dan penjualan kaos untuk menggalang dana. Kelak bila buletin ini terbit, direncanakan akan dibedah di Musium Radya Pustaka. Doakan semoga lancar.
Untuk pemesanan kaos paling lambat sampai akhir bulan november ini. Semua keuntungan akan digunakan untuk penerbitan buletin.
Thanks buat teman-teman yang sudah membelinya...
Acara berlanjut dari buletin sastra Pawon: tentang cerpen dan kepenulisan lainnya.
Tempat di pelataran Wisma Seni, Taman Budaya Jawa Tengah, Solo
Setiap pukul 10.00 wib
Pembicara: Yudhi Herwibowo, Han Gagas, Indah Darmastuti, dll.
Jadwal terdekat tanggal,
3 november 2012
17 november 2012
1 desember 2012, dst,
Titik awal acara nonton bareng di buletin sastra Pawon, semoga berlanjut...
silahkan datang: GRATIS dan BERSAHABAT... :)
- CERPEN -
Serba Cepat! | Anna Nur Khasanah | 10
Tentang Langit | Bintang Ramadhan Redika P. | 15
Pelangi di Matamu | Devi Maya Puspita Sari | 26
Aku, Hidupku, dan Dirimu| Dinda Nur Azizah | 33
Anak Pesisir Pantai | Effendy Yusuf | 43
Iigh... Kenapa Selalu Aku? | Erlianawati Najibatul Muniroh | 45
Balada Cinta Si Kakek Tua| Fatimatul Zahrah Anhari | 50
Mimpi Buruk Panitia Pensi | Hanputro Widyono | 58
Singgasana Untuk Ayah Bunda| Intan Nur Khasanah | 64
Ngerujak Sampai Sakau | Nite Desi Karunia | 73
Memo Terakhir | Novita Kiki S. | 85
Semangat Cathrine | Setiawan Prayogi | 114
Aku Bukan Pecundang | Tri Nurhayati | 120
Pasar Pelangi | Uqik | 116
- PUISI -
Tragis | Adi Putra Purnama | 130
Tembakan | Arina Hidayati | 131
Dia | Arina Hidayati | 132
Ini Rahasia!!! | Arina Hidayati | 133
Di antara Mereka | Bintang Ramadhan Redika P | 135
Berkawan Mimpi | Bintang Ramadhan Redika P | 136
Penjara Suci | Dinda Nur Azizah | 137
Romantic This Time | Erlianawati Najibatul Muniroh | 138
Musisi Jalanan | Erlianawati Najibatul Muniroh | 139
BERTAHAN! | Fatimatul Zahrah Anhari | 140
……… | Fatimatul Zahrah Anhari | 141
Hujan Kala Senja | Gunawan Wibisono | 142
Dendang Klasik Untuk Ibu | Gunawan Wibisono | 143
Tawa dan Duka | Intan Nur Khasanah | 144
Kecerahan malam | Setiawan Prayogi | 145
Si Pencerita | Siti Rahmana | 146
Ketika Hidup Tak Berspasi | Siti Rahmana | 147
Perempuan Punya Rupa | Siti Rahmana | 148
Laju | Wurie Zazuk | 149
Kalbu Cinta | Wurie Zazuk | 150
Nafas Rentan | Wurie Zazuk | 151
Kelam |Wurie Zazuk | 152
- ESAI -
IQ, EQ, SQ: Dasar Kepemimpinan | Adi Putra Purnama | 153
Kata, Kekuatan Tiada Tara | Uqik | 157
Ruang Perempuan dan Eksistensinya |Anna Nur Khasanah | 161
Rintihan Ibu Pertiwi | Hadijah Rima | 165
Menengok Taman Sekartaji | Intan Nur Khasanah | 170
Serba Cepat! | Anna Nur Khasanah | 10
Tentang Langit | Bintang Ramadhan Redika P. | 15
Pelangi di Matamu | Devi Maya Puspita Sari | 26
Aku, Hidupku, dan Dirimu| Dinda Nur Azizah | 33
Anak Pesisir Pantai | Effendy Yusuf | 43
Iigh... Kenapa Selalu Aku? | Erlianawati Najibatul Muniroh | 45
Balada Cinta Si Kakek Tua| Fatimatul Zahrah Anhari | 50
Mimpi Buruk Panitia Pensi | Hanputro Widyono | 58
Singgasana Untuk Ayah Bunda| Intan Nur Khasanah | 64
Ngerujak Sampai Sakau | Nite Desi Karunia | 73
Memo Terakhir | Novita Kiki S. | 85
Semangat Cathrine | Setiawan Prayogi | 114
Aku Bukan Pecundang | Tri Nurhayati | 120
Pasar Pelangi | Uqik | 116
- PUISI -
Tragis | Adi Putra Purnama | 130
Tembakan | Arina Hidayati | 131
Dia | Arina Hidayati | 132
Ini Rahasia!!! | Arina Hidayati | 133
Di antara Mereka | Bintang Ramadhan Redika P | 135
Berkawan Mimpi | Bintang Ramadhan Redika P | 136
Penjara Suci | Dinda Nur Azizah | 137
Romantic This Time | Erlianawati Najibatul Muniroh | 138
Musisi Jalanan | Erlianawati Najibatul Muniroh | 139
BERTAHAN! | Fatimatul Zahrah Anhari | 140
……… | Fatimatul Zahrah Anhari | 141
Hujan Kala Senja | Gunawan Wibisono | 142
Dendang Klasik Untuk Ibu | Gunawan Wibisono | 143
Tawa dan Duka | Intan Nur Khasanah | 144
Kecerahan malam | Setiawan Prayogi | 145
Si Pencerita | Siti Rahmana | 146
Ketika Hidup Tak Berspasi | Siti Rahmana | 147
Perempuan Punya Rupa | Siti Rahmana | 148
Laju | Wurie Zazuk | 149
Kalbu Cinta | Wurie Zazuk | 150
Nafas Rentan | Wurie Zazuk | 151
Kelam |Wurie Zazuk | 152
- ESAI -
IQ, EQ, SQ: Dasar Kepemimpinan | Adi Putra Purnama | 153
Kata, Kekuatan Tiada Tara | Uqik | 157
Ruang Perempuan dan Eksistensinya |Anna Nur Khasanah | 161
Rintihan Ibu Pertiwi | Hadijah Rima | 165
Menengok Taman Sekartaji | Intan Nur Khasanah | 170
Pada akhirnya, buku Tentang
Langit, kumpulan tulisan peserta workshop menulis untuk remaja ini berada
dalam genggaman. Ini merupakan kumpulan tulisan berupa cerpen, puisi dan esai
dari peserta Workshop Menulis untuk
Remaja, yang telah diadakan beberapa bulan sebelumnya. Merupakan program
lanjutan dari acara panjang tersebut.
Awal tahun ini, Balai Soedjatmoko bekerja sama dengan
Buletin Sastra Pawon memang mengadakan sebuah workshop menulis untuk remaja.
Acara ini bahkan sudah dimulai sejak beberapa bulan sebelumnya. Tercatat sejak akhir
tahun 2011 panitia sudah bergerak mencari peserta workshop dari berbagai
sekolah, yang dibatasi dari SMU kelas satu hingga mahasiswa semester 2.
Acara workshop sendiri dimulai tanggal 28 Januari 2011,
dengan materi cerpen yang diampu oleh Indah Darmastuti yang membicarakan bagaimana mencari ide, dan
Han Gagas yang mengulas tentang tokoh dan karakter.
Tanggal 11 Februari 2012, dua minggu berselang, kembali
Han Gagas menambahkan materinya tentang setting dan plot. Kali ini dengan
Lasinta Ari Nendra menambahkan tentang dan Yudhi Herwibowo memberi ulasan
tentang mengatasi kebuntuan menulis.
Materi puisi dimulai pada tanggal 25 Februari 2012.
Puitri Hati Ningsih mengawali dengan pengenalan puisi. Bandung Mawardi dan
Fanny Chotimah melanjutkan materi dengan jalan-jalan puisi dan tari puisi.
Di tanggal 10 Maret 2012, acara esai dimulai oleh
Yunanto Sutyastomo tentang pengenalan esai dan dilanjutkan oleh pembicara tamu,
Budiawan. Hadir juga pada hari ini pembicara tamu lainnya Sosiawan Leak, yang
mengulas puisi dan performance.
Minggu kelima, tanggal 25 Maret 2012, acara esai di
mulai. Kali ini Fanny Chotimah memulai dengan pengenalan esai dan Bandung
Mawardi memulai dengan esai lanjutan
Di minggu terakhir, 14 April 2012, pembicara tamu Sanie
B. Kuncoro bercerita tentang pengantar menulis
novel. Dan acara kemudian ditutup oleh Yudhi Herwibowo yang mengulas seluk
beluk penerbitan naskah.
*****
Acara workshop kali itu diikuti dari berbagai sekolah
dan kampus, seperti: SMAN 2 Surakarta, SMA Pangudi Luhur Santo Yosef, SMA Batik
2 Surakarta, SMAN 4 Surakarta, SMKN 7
Surakarta, SMA Negeri 1 Kartasura , Madrasah Aliyah Al Muayad, Amikom Cipta
Darma Surakarta, Psikologi UNS, Pendidikan Bahasa Inggris UNS, Ilmu dan Teknologi Pangan UNS, Pendidikan Matematika UMS, Ilmu Sejarah UNS,
Fisip UNS, Teknik Mesin UNS, dan Sastra UNS.
Walau dalam proses berjalannya workshop, beberapa
peserta memilih mundur di awal atau pun di tengah jalan, acara tetap
berlangsung antusias. Pertemuan keempat, merupakan pertemuan dengan peserta
paling sedikit. Faktor penyebab dominan
adalah karena pada minggu-minggu tersebut para siswa tengah menjalani mid
semester. Tapi di ending acara workshop ini peserta kembali berkumpul di
pertemua terakhir. Maka itulah waktu launching buku Tentang Langit ini kemudian
bisa digagas.
Kini kami tinggal berharap beberapa dari adik-adik
peserta workshop ini bisa bertahan di rimba penulisan yang berat dan menantang,
namun tetap selalu menyenangkan untuk dilalui.
****
Pawon
Buku adalah jendela dunia. Pepatah lama itu bagi sebagian orang pasti
terdengar klise. Tapi bagi saya, pepatah itu abadi. Ternyata saya bukan
satu-satunya yang beranggapan seperti itu. Di jaman digitalisasi
seperti sekarang ini, masih banyak orang yang mencintai buku fisik. Buku
yang bisa dipeluk, dibawa kemana saja, dengan aroma yang khas dan bisa
dibawa tidur.
Segala tetek bengek yang berurusan dengan tampilan agaknya akan menjadi pertimbangan yang tidak begitu penting dalam menentukan sebuah buku yang hendak disantap dan dinikmati. (hlm. 133)
Tidak hanya sekali dua kali saya ditegur karena penampilan saya yang apa adanya. Saya bisa tahan beberapa bulan tidak membeli baju baru, tapi sebulan saja tidak membeli buku, sepertinya hidup ini ada yang kurang. Seperti sayur tanpa garam, hambar rasanya.
Sejak jaman sekolah, saya habiskan sebagian besar uang jajan untuk membeli majalah. Beranjak kuliah, kebiasaan itu makin menjadi, apalagi saya kuliah Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan. Sangat dipastikan bersentuhan erat dengan DUNIA INFORMASI dan PERPUSTAKAAN. Dan juga BUKU.
Makanya tidak heran jika saya seringkali dianggap aneh karena berbeda ‘selera’ dengan teman-teman kebanyakan. Herannya, baik jaman sekolah maupun kuliah, teman-teman yang suka geleng-geleng melihat kelakuan saya yang suka kalap membeli buku, mereka juga senang meminjam buku yang saya punya. Kebalikannya, mana mungkin saya pinjam baju, tas atau sepatu mereka yang selalu mengikuti tren fashion.. :D
Ternyata, saya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan orang-orang yang bercerita dalam buku ini yang amat sangat mencintai buku melebihi segalanya, bahkan istrinya, hehe..
Berikut beberapa penggalan isinya yang merepresentasikan penulisnya yang dekat dengan buku:
Saya jadi ingat sebuah buku dengan judul The Man Who Loved Books Too Much-nya Allison Hoover Bartlett yang menceritakan John Charles Gilkey, si pencuri buku yang tak pernah bertobat. Meraih kekaguman orang karena koleksi bukunya tampaknya menjadi inti dari hasrat Gilkey. Yang menggerakkannya bukan hanya rasa cinta terhadap buku, melainkan juga dampak memiliki buku itu terhadap dirinya. Ada reviewnya disini:
http://luckty.wordpress.com/2010/06/25/review-the-man-who-loved-books-too-much-kisah-nyata-tentang-seorang-pencuri-detektif-dan-obsesi-pada-kesusateraan/
Saya juga ingat penuturan Andy F. Noya dalam buku Andy’s Corner: Kumpulan Curahan Hati Andy F. Noya tentang alasan mengapa setiap penonton dalam acara Kick Andy selalu diberikan buku. Ada reviewnya disini:
http://luckty.wordpress.com/2008/09/24/andy%E2%80%99s-corner-kumpulan-curahan-hati-andy-f-noya/
Amat sangat beruntung mendapatkan buku ini dari Mbak Truly yang juga menulis disini. Terlebih lagi buku ini hanya diterbitkan secara terbatas dalam rangka Ulang Tahun PAWON yang kelima. Yup, saya beruntung bisa berkenalan dengan Mbak Truly dan Mas Yudhi walaupun baru sebatas dunia maya. Mudah-mudahan suatu saat bisa bertemu didunia nyata.
Yang menorehkan tintanya dalam buku ini:
Joko Pinurbo I Endy Saputro I Truly Rudiono I Halim HD I Ichwan Prasetyo I Gunawan Tri Atmodjo I Andri Saptono I Arif Saifudin Yudistira I Saiful Achyar I Beni Setia I Agus Budi Wahyudi I Munawir Aziz I Bandung Mawardi I Afrizal Malna I Puitri Hati Ningsih I Pandan Arum I Fany Chotimah I Indah Darmastuti I Li Na I Syam Sdp Terrajana I Sartika Dian Nuraini I Akhmad Ramdhon I Uun Nurcahyanti I Priyadi I Rahmah Purwahida I Budiawan Dwi Santoso I Muhammad Milkhan I Nikotopia I Yunanto Sutyastomo I Tulus Wijanarko I Sanie B. Kuncoro I Geger Riyanto I Suyud Nugrahawati I Asni Furaida I Han Gagas I Yudhi Herwibowo
Nah, buat #SekteSinobis, simak baik-baik penggalan sajak yang ditulis Gunawan Tri Atmodjo:
Aku tak takut dihakimi
Aku tak takut dicerca
Aku hanya takut mati
Sebelum sebuah buku rampung kubaca
--> merasa berdosa gak menimbun banyak buku?!? \(˘▼˘\) #MenamparDiriSendiri
Keterangan Buku:
Judul : Aku & Buku
Editor : Bandung Mawardi
Model : Michelle
Foto : Dewi Kuhnie
Cover & layout: Yudhi Herwibowo
Penerbit : Pawon
Terbit : Februari 2012
Tebal : 196 hlm.
Pramoedya A. Toer: Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, maka ia ibarat anjing yang bodoh.
Sindhunata: Membaca buku adalah proses kreatif dan aktif, pembaca ditantang apa yang sebenarnya tak pernah selesai dalam buku yang dibaca.
San Min Chu I: Buku tidak dikenal di dunia hewan. Oleh sebab itu manusia yang tak mau mengurusi buku, mengenal buku, bahkan tidak mau membaca buku tak jauh beda dengan manusia yang mengambil inisiatif menjadikan dirinya sebagai hewan.
*******************************************************************************************
PS:
Teman-teman, khususnya yang tergabung dalam BBI, berminat juga gak buat tulisan tentang cerita pengalaman yang bersentuhan dengan buku? Tapi kali ini dengan sudut pandang yang berbeda. Gimana kalo Aku & Blog Buku, setujukah? Jadi, tulisannya berisi pengalaman kita saat memiliki blog buku, manfaatnya, dan segala tetek bengek yang berkaitan dengan Blog Buku. Yuk, kita diskusikan bersama-sama. Soal penerbit, kita bisa menggandeng @NulisBuku (~ˆ⌣ˆ)~ ~(ˆ⌣ˆ~)
Segala tetek bengek yang berurusan dengan tampilan agaknya akan menjadi pertimbangan yang tidak begitu penting dalam menentukan sebuah buku yang hendak disantap dan dinikmati. (hlm. 133)
Tidak hanya sekali dua kali saya ditegur karena penampilan saya yang apa adanya. Saya bisa tahan beberapa bulan tidak membeli baju baru, tapi sebulan saja tidak membeli buku, sepertinya hidup ini ada yang kurang. Seperti sayur tanpa garam, hambar rasanya.
Sejak jaman sekolah, saya habiskan sebagian besar uang jajan untuk membeli majalah. Beranjak kuliah, kebiasaan itu makin menjadi, apalagi saya kuliah Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan. Sangat dipastikan bersentuhan erat dengan DUNIA INFORMASI dan PERPUSTAKAAN. Dan juga BUKU.
Makanya tidak heran jika saya seringkali dianggap aneh karena berbeda ‘selera’ dengan teman-teman kebanyakan. Herannya, baik jaman sekolah maupun kuliah, teman-teman yang suka geleng-geleng melihat kelakuan saya yang suka kalap membeli buku, mereka juga senang meminjam buku yang saya punya. Kebalikannya, mana mungkin saya pinjam baju, tas atau sepatu mereka yang selalu mengikuti tren fashion.. :D
Ternyata, saya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan orang-orang yang bercerita dalam buku ini yang amat sangat mencintai buku melebihi segalanya, bahkan istrinya, hehe..
Berikut beberapa penggalan isinya yang merepresentasikan penulisnya yang dekat dengan buku:
- Kadang ada sebuah buku yang saat kita baca, membuat kita terlempar pada kenang-kenangan jauh sebelumnya. Yudhi Herwibowo
- Buku dan aku adalah teman seperjalanan dalam mengarungi waktu, dia begitu sabar membimbingku dan selalu setia berada di sampingku. Asni Furaida
- Saya ingin buku itu tidak memiliki halaman terakhir, seolah menjadi sebuah jalan yang tak henti saya telusuri. Sannie B. Kuncoro
- Rupa-rupanya sejak aku kecil ayah telah menyadari bahwa aku mewarisi bakat borosnya dalam belanja buku. Rahmah Purwahida
- Buku bukan sekedar penulis itu sendiri secara konsepsi wujudnya. Buku bukanlah covernya semata. Buku juga bukan wujud lain penulisnya. Buku adalah pikat aksara yang merupakan pondasi dasar dari sebuah sistem informasi besar dari alam semesta beserta seluruh isinya. Raga sebuah buku adalah lautan tenang nan biru yang siap untuk diselami demi tercapainya puncak-puncak kenikmatan yang diimpikan. Uun Nurcahyanti
- Kita dibaca bahasa, atau kita membaca bahasa. Afrizal Malna
Saya jadi ingat sebuah buku dengan judul The Man Who Loved Books Too Much-nya Allison Hoover Bartlett yang menceritakan John Charles Gilkey, si pencuri buku yang tak pernah bertobat. Meraih kekaguman orang karena koleksi bukunya tampaknya menjadi inti dari hasrat Gilkey. Yang menggerakkannya bukan hanya rasa cinta terhadap buku, melainkan juga dampak memiliki buku itu terhadap dirinya. Ada reviewnya disini:
http://luckty.wordpress.com/2010/06/25/review-the-man-who-loved-books-too-much-kisah-nyata-tentang-seorang-pencuri-detektif-dan-obsesi-pada-kesusateraan/
Saya juga ingat penuturan Andy F. Noya dalam buku Andy’s Corner: Kumpulan Curahan Hati Andy F. Noya tentang alasan mengapa setiap penonton dalam acara Kick Andy selalu diberikan buku. Ada reviewnya disini:
http://luckty.wordpress.com/2008/09/24/andy%E2%80%99s-corner-kumpulan-curahan-hati-andy-f-noya/
Amat sangat beruntung mendapatkan buku ini dari Mbak Truly yang juga menulis disini. Terlebih lagi buku ini hanya diterbitkan secara terbatas dalam rangka Ulang Tahun PAWON yang kelima. Yup, saya beruntung bisa berkenalan dengan Mbak Truly dan Mas Yudhi walaupun baru sebatas dunia maya. Mudah-mudahan suatu saat bisa bertemu didunia nyata.
Yang menorehkan tintanya dalam buku ini:
Joko Pinurbo I Endy Saputro I Truly Rudiono I Halim HD I Ichwan Prasetyo I Gunawan Tri Atmodjo I Andri Saptono I Arif Saifudin Yudistira I Saiful Achyar I Beni Setia I Agus Budi Wahyudi I Munawir Aziz I Bandung Mawardi I Afrizal Malna I Puitri Hati Ningsih I Pandan Arum I Fany Chotimah I Indah Darmastuti I Li Na I Syam Sdp Terrajana I Sartika Dian Nuraini I Akhmad Ramdhon I Uun Nurcahyanti I Priyadi I Rahmah Purwahida I Budiawan Dwi Santoso I Muhammad Milkhan I Nikotopia I Yunanto Sutyastomo I Tulus Wijanarko I Sanie B. Kuncoro I Geger Riyanto I Suyud Nugrahawati I Asni Furaida I Han Gagas I Yudhi Herwibowo
Nah, buat #SekteSinobis, simak baik-baik penggalan sajak yang ditulis Gunawan Tri Atmodjo:
Aku tak takut dihakimi
Aku tak takut dicerca
Aku hanya takut mati
Sebelum sebuah buku rampung kubaca
--> merasa berdosa gak menimbun banyak buku?!? \(˘▼˘\) #MenamparDiriSendiri
Keterangan Buku:
Judul : Aku & Buku
Editor : Bandung Mawardi
Model : Michelle
Foto : Dewi Kuhnie
Cover & layout: Yudhi Herwibowo
Penerbit : Pawon
Terbit : Februari 2012
Tebal : 196 hlm.
Pramoedya A. Toer: Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, maka ia ibarat anjing yang bodoh.
Sindhunata: Membaca buku adalah proses kreatif dan aktif, pembaca ditantang apa yang sebenarnya tak pernah selesai dalam buku yang dibaca.
San Min Chu I: Buku tidak dikenal di dunia hewan. Oleh sebab itu manusia yang tak mau mengurusi buku, mengenal buku, bahkan tidak mau membaca buku tak jauh beda dengan manusia yang mengambil inisiatif menjadikan dirinya sebagai hewan.
*******************************************************************************************
PS:
Teman-teman, khususnya yang tergabung dalam BBI, berminat juga gak buat tulisan tentang cerita pengalaman yang bersentuhan dengan buku? Tapi kali ini dengan sudut pandang yang berbeda. Gimana kalo Aku & Blog Buku, setujukah? Jadi, tulisannya berisi pengalaman kita saat memiliki blog buku, manfaatnya, dan segala tetek bengek yang berkaitan dengan Blog Buku. Yuk, kita diskusikan bersama-sama. Soal penerbit, kita bisa menggandeng @NulisBuku (~ˆ⌣ˆ)~ ~(ˆ⌣ˆ~)
Para Kontributor
Membuku | Endy Saputro
Aku dan Buku-buku | Truly Rudiono
Dari Socrates sampai Soekarno: Jendela yang Selalu Menggoda | Halim HD
Sekelumit Buku dan Saya, Saya dan Buku | Ichwan Prasetyo
Tuah Kelenjar Bekisar Jantan | Gunawan Tri Atmodjo
Oase yang Tak Pernah Kering | Andri Saptono
Buku Pramoedya, Mengapa Aku Menulis? | Arif Saifudin Yudistira
Buku yang Menggugahku | Saiful Achyar
Dunia yang Belum Dikabarkan | Beni Setia
Kapan Aku Membacanya? | Agus Budi Wahyudi
Menziarahi Buku, Mencerap Ilmu | Munawir Aziz
Buku Merah dan Nafsu Buku | Bandung Mawardi
Rumah Buku dan Rumah Kebebasan | Afrizal Malna
Buku Imam Ghazali dan Rabi’ah yang Masih Terus Memanggil Saya | Puitri Hati Ningsih
Amru Khalid Bangkitkan Aku Berdiri | Pandan Arum
Antara Cinta dan Cerita | Fanny Chotimah
Pertanyaan dan Penasaran | Indah Darmastuti
Aku dan Buku: Kalau Jodoh, Takkan Kemana | Li Na
Riwayat Buku dan Hal-hal Pertama dalam Hidup Saya | Syam Sdp Terrajana
Sepucuk Doa di Sampul Buku | Sartika Dian Nuraini
Membaca dan Membukukan Kota | Akhmad Ramdhon
Aku dan Buku | Uun Nurcahyanti
Samadi dalam Kelana Kata | Priyadi
Aku Merindu Buku | Rahmah Purwahida
Asyik-Masyuk Bersama Buku | Budiawan Dwi Santoso
Buku, Telinga, Mata | Muhammad Milkhan
Hadiah dari Semesta | Nikotopia
Mengingat Ragawidya | Yunanto Sutyastomo
Berjalan Bersama Karl May | Tulus Wijanarko
Jembatan dan Pengikat | Sanie B. Kuncoro
Buku dan Kegilaan | Geger Riyanto
Aku dan Buku: Takdir Tak Terelakkan | Asni Furaida
Bocah Kecil di Antara Pearl dan Willow | Yudhi Herwibowo
Nasib Karya | Han Gagas
Eudannnnnnnn!
Kalimat itu spontan keluar saat saya menilik isi buntelan yang tergeletak dengan manis di meja.
Betapa tidak, entah apa yang ada di kepala seorang Yudhi Herwibowo saat meminta saya membuat semacam curhatan seputar buku. Dasar pemalas, saya edit saja jawaban untuk pertanyaan yang sejenis dari sis Uci beberapa waktu yang lalu. Selesai mengedit, tulisan saya kirim tanpa beban. Dalam artinya diterima syukur jika tidak anggap sekedar penggembira. Yang penting "perintah" sudah dijalankan.Bisa dibayangkan betapa kagetnya saat buku ini mendarat.
Kover yang menggunakan seorang gadis kecil berbaju batik membuat saya terseyum. Batik identik dengan Jawa, dalam hal ini Solo tempat dimana Pawon berkiprah. Apakah ini menandakan Pawon identik dengan Solo? Semoga kelak menjadi seperti itu. Anak kecil selalu merupakan perlambang bagi harapan. Di atas pundak anak manis ini terletak harapan semoga kelak Pawon bisa terus berkiprah bahkan menjadi besar.Semoga mereka, generasi mendatang bisa terus menjalankan tradisi mencintai buku dan membaca.Itu yang saya tangkap dari kover buku ini, entah betul atau tidak sepertinya saya harus meminta konfermasi ke Mas Yudhi dulu.
Membuka daftar isi, saya langsung terpana heran LAGI. Aduh Mas Yudhi ini....., banyak nama besar disana kok bisa-bisanya menyelipkan saya diantara mereka. Wah curhatan saya bak tulisan anak SD disandingkan dengan makalah seorang mahasiswa. Ada lebih dari 30 orang yang menjadi kontributor bagi karya ciamik ini. Mulai dari Mbak Sanie B Kuncoro, Bandung Mawardi, Indah Darmastuti hingga Mas Yudhi sendiri.
Dari judul-judul yang ada sudah terbayang pastilah isinya terkait dengan dunia membaca, buku tepatnya. Buku ini memang buku yang berisi tulisan seputar buku dan hubungannya dengan setiap individu yang menulis kisah. Penulisnya memiliki latar belakang yang beragam. Ada yang memang menulis, pembaca aktif, peneliti, sastrawan bahkan wartawan. Paham khan kenapa saya masih tak habis pikir kenapa saya yang diberi "perintah" Semoga tugas saya tidak terlalu mengecewakan.
Jembatan dan Pengikat dari Mbak Sannie berkisah mengenai masa kecil yang ditemani dengan kisah-kisah dari Alkitab. Ditambah dengan koleksi novel berbahasa Mandarin dan kisah Kho Ping Hoo. Sang ayah sering mengisahkan ulang kisah yang ada dalam buku sehingga Sannie kecil tak perlu membacanya lagi. Ada beberapa kalimat yang sangat saya suka, antara lain " Saya ingin buku itu tidak memiliki halaman terakhir, seolah menjadi sebuah jalan yang tak henti saya telusuri" Setuju mbak..., buku yang menarik membuat kita tak ingin sampai ke halaman terakhir
Mbak Sannie juga pernah berbagi kisah bagaimana proses kreativitas beliau menulis saat kecil. Wah kita punya jurus yang sama mbak. Sayang anak zaman sekarang sudah tidak mendapat tugas mengarang lagi. Andai saja ada pastilah mampu memicu kreativitas mereka.
Membaca Pertanyaan dan Penasaran dari seorang Indah Darmastuti membuat saya tersenyum sendiri. Buku-buku Lima Sekawan, Sapta Siaga masih tersimpan rapi di dalam lemari buku saya. Bahkan saat melihat edisi terbaru, tergoda juga untuk membeli satu set koleksi lengkap sekedar mengenang masa lalu. Sekarang saya tak perlu bekerja keras demi nilai 8 agar bisa mendapat sebuah buku seperti masa lalu.
Tapi sebuah kalimat berbunyi, "...... saya akan bersepeda dari Pajang...." membuat saya terseyum. Maklum saya besar di Jakarta, tapi beberapa daerah di sekitar Solo seakan akrab di telinga. Terutama sekali karena makan para leluhur yang sering kami kunjungi ada disana. Salah satunya Pajang. Salah satu lagi alasan untuk sering ke Solo.
Sepucuk Doa di Sampul Buku dari Sartika Dian Nuraini membuatku memandangi "sahabatku" buku-buku. Aku bisa merasakan bagaimana kepedihannya saat harus meninggalkan begitu banyak koleksi buku di Ghetto. Itu juga yang membuatku lebih mementingkan membawa koleksi buku-buku alih-alih barang-barang berharga saat permainan rumah-rumahan selesai. Bahkan aku sekana tak perduli bagaimana nasib rumah yang dibeli dan renovasi atas biaya bersama. Entah firasat atau apa, tapi saat membawa barang-barangku dulu, seakan ada yang menghalangiku untuk membawa buku-buku dari masa kecilku. Bayangkan jika mereka terbawa lalu tercecer seperti buku-buku lainnya.
Ruman Buku dan Rumah Kebebasan dari Afrizal Maina sesaat membuat saya merenung. Tiada maksud ingin bertingkah sombong apa lagi tidak sopan tapi mau bagaimana lagi jika sebuah perkenalan sudah dimulai dengan pandangan aneh seputar hobi membaca. Bagaimana bisa mengubah skala prioritas jika bagi saya lebih menyenangkan jika berburu buku-buku di pameran buku dari pada acara obralan tengah malam di pusat perbelanjaan.
Kisah ini juga membuktikan, tidak semua pembaca buku lahir di lingkungan yang juga mencintai buku. Jagoan neonku contohnya. Ia sama sekali tak tertarik membaca. Memang kami bisa rukun karena buku, tapi itu juga karena yang dibaca adalah komik. Dan sepertinya seiring bertambahnya usia, membaca menjadi urutan paling bawah dari skala prioritasnya
Kalimat pembuka, " Buku sebuah perahu yang membawa saya ke tengah laut. Dan di tengah laut, ia harus dilupakan" sepertinya menarik jika dijadikan status di tempat saya bekerje. Sekalian minta izin yah ^_^
Sang dalang, Mas Yudhi menutup buku ini dengan kisah mengenai seorang penulis yang sangat saya kagumi, Pearl S. Buck. Senang mengetahui kami punya pendapat yang sama. Kisah Pearl of China memang sungguh menawan. Kekagumannya akan buku itu ditulis dalam Bocah Kecil di Antara Pearl dan Willow.
Sejarah memang bukan hal yang saya sukai, begitu juga dengan buku sejarah. Tapi Mas Yudhi mampu membuat saya terpesona dengan kisah sejarahnya. Anchee Min membuat seorang Yudhi mendapat pencerahan baru mengenai bagaimana menulis sebuah kisah sejarah. Semoga ini menandakan akan segera beredar kisah besutan seorang Yudhi.
Mau tak mau saya setuju dengan ucapan Mas Yudhi. Dalam buku ini banyak yang membagi kisah seputar kehidupan mereka yang bersinggungan dengan buku. Beberapa lebih seperti curhat alih-alih karya sastra. Tapi apapun itu, semua disatukan dalam sebuah tujuan mulia Ulang Tahun Pawon.
Selamat Ulang Tahun Pawon
Semoga kian berkibar
Ehhh apa?
Kisahku....?
Baca saja di sana yah ^_^
Tentang Kami
- Buletin Sastra PAWON
- didirikan dan didukung oleh sejumlah komunitas sastra di Solo, Jawa Tengah. Terbit pertama kali pada Januari 2007. Dalam perjalanan waktu, buletin PAWON meluaskan kegiatan ke wilayah lain diluar penerbitan, yakni mengadakan diskusi, workshop penulisan, kelas menulis, pentas seni dan sastra, menambah lini penerbitan, pendokumentasian kota melalui cerita dan lain sebagainya.