Kolom Akhir: Rumah dan Kesepian oleh Thea Arnaiz Le
Rumah
dan keluarga bagi saya adalah tempat untuk tumbuh. Rumah juga tempat saya
mengenal musik, rumah kecil ini tidak pernah jauh dari suara tape radio yang diputar. Energik sekali
aura rumah ini, selalu bergerak sejak subuh sampai malam hari. Kebetulan pos
ronda dibangun di depan rumah ini. Semuanya energik. Sampai saat kita menyadari
bahwa rumah ini tidak selalu tetap isinya. Bisa saja bertambah atau berkurang.
Bagi keluarga saya, beberapa barang di
rumah ini punya pemiliknya. Saya sendiri menguasai buffet di ruang tamu dengan buku-buku dan koran-koran. Berkali-kali
nenek mendesak saya untuk menjual buku dan koran yang lawas itu. Berkali-kali
pula saya keras kepala. Tidak ada yang boleh menjual buku dan koran itu tanpa
ada persetujuan dari saya. Egois sekali. Gitar yang digantung di ruang tamu
bisa juga sekaligus ruang keluarga itu, milik paman saya. Sesekali saat
berkumpul atau sendiri saja paman memainkan gitar kadang aku biasa me-request lagu.
Bibi saya pernah mengatakan, suatu hari
rumah itu akan ditinggal oleh penghuninya seiring waktu baik oleh kedewasaan
maupun kematian. Bibi benar. Seiring waktu rumah itu semakin sepi saja,
percakapan semakin sedikit. Pergi mencari jalan sendiri ataupun kematian jadi
alasan. Paman-paman saya mendewasa, menikah dan tentu setiap keluarga baru
mengidamkan rumah sendiri yang nyaman. Beberapa pergi mencari jalan. Kematian
salah satunya, dan nenek buyut memilih itu.
Beberapa barang pun ditinggalkan
pemiliknya. Kadang saya selalu teringat tentang buku dan koran lawas saya, saya
mencurigai nenek benar-benar menjualnya ke tukang loak. Dan mengambil
keuntungan secara sepihak. Tapi ya sudahlah, buffet dan isinya itu memang tak mungkin saya bawa yang memilih
pergi dari rumah meneruskan pendidikan. Gitar paman saya mungkin sekarang berdebu
tidak pernah ada yang memainkannya lagi semenjak paman menikah dan pindah.
Jatah
beras yang dimasak nenek akan berkurang. Rumah semakin sepi, rumah juga pasti
merasakan kesepian
Tags:
Kolom Akhir
0 komentar