Kolom Akhir: Ulang Tahun oleh Fanny Chotimah
Pernah terpikirkah, mengapa istilah
memeringati hari lahir dalam bahasa Indonesia ialah ulang tahun? Sedang dalam
bahasa Inggris birthday artinya hari lahir. Saya pikir ulang tahun terasa sedikit
aneh, karena kita tidak pernah bisa mengulang tahun bukan? Tahun-tahun melewati
kita dan saya sendiri inginnya move on!
Hehehe
Seingat saya keluarga saya pun tidak pernah membuat ulang tahun menjadi
tradisi yang harus diperingati dalam keluarga. Sampai usia saya saat ini, ulang
tahun yang pernah dirayakan hanya saat 17 tahun, sweet seventeen saat SMA dulu. Berbeda dengan saya, saat Adya anak
pertama saya lahir saya baru mengenal tradisi bancaan dalam adat orang Jawa.
Jadi waktu itu umur 8 hari ada selapanan, lalu umur sebulan sampai usianya satu
tahun terus diadakan bancaan. Saya senang melihat anak-anak datang dengan
bersemangat mengantri. Menikmati sepincuk nasi hangat gudangan dalam daun pisang sungguh tampak menyenangkan. Menyaksikan
anak-anak melahap sayuran bukan makanan cepat saji seperti memberi harapan.
Lalu ketika Adya bertambah usia menginjak usia 2 jalan 3 tahun, ia sudah
menemukan ke-aku-annya. Ia menjadi
posesif terhadap apa yang menjadi barang-barangnya: gelasku, piringku, bukuku, bajuku, dsb. Termasuk jika ia
memiliki makanan ataupun mainan, susah sekali untuk ia bagi dengan orang
lain. Saya agak cemas sehingga saya dan
ayahnya memutuskan untuk merayakan ultah Adya ke-3 mengundang teman-teman
sebayanya di lingkungan tempat kami tinggal.
Kartu undangan saya buat sendiri, saya tambahkan keterangan tulisan: tak usah bawa kado datang saja yaaa! Saya pun berpikir keras untuk tidak
membelikan kue-kue jajanan seperti biskuit atau permen dan semacam itu.
Akhirnya kami membuat tumpeng nasi kuning dan buku gambar plus crayon untuk anak-anak bawa pulang.
Sementara itu biarlah tak ada kado untuk Adya. Karena memang kami berharap dia
bisa berbagi dengan teman-temannya. Usia Pawon tak jauh berbeda dengan usia
Adya. Tahun ini Pawon menginjak 9 tahun, saya pikir Pawon dari semenjak lahir
sudah selalu memberi. Semoga selalu begitu dan semoga selalu berumur panjang
dan terus memperbaiki diri.
Tags:
Kolom Akhir
1 komentar